Penyakit apa ini? (Part 2)

Waktu menunjukan jam 5 sore,. Pada saat itu tibalah giliran gw buat konsultasi. Dengan rasa takut, tergesa-gesa dan penasaran gw masuk ke ruangan dokter, “silahkan duduk,.. kenapa De?” dokter bertanya. Gw menjelaskan sedetail-detailnya gejala yg gw alamin dr hari kemarin dan dokter cuma meng iya kan dan sedikit2 tersenyum simpul menandakan dia paham apa yg gw maksud..kemudian dia berkata “Coba angkat kedua alisnya, coba tersenyum, coba merem (dokter tersenyum)”. Lalu dokter membuku sebuah buku yg sangat tebal, dy membuka halaman (sepertinya dy udh hafal betul halaman buku tersebut), dy menjelaskan detail medisnya,. 

Rupanya gw terkena Bells Palsy,. Yaitu suatu gejala serangan saraf pada wajah yg menyebabkan lumpuhnya salah satu syaraf (setengah wajah),. Dy menjelaskan kalau penyakit ini disebabkan oleh udara yg sangat dingin yg menyerang pada saat kondisi badan lg ga fit, atau bisa disebabkan oleh virus,.dan pada saat itu gw teringat bahwa 2 bulan terakhir w baru mendaki gunung tertinggi di pulau jawa (mahameru, jatim),.memang udara pada saat itu sangat lah dingin, terutama saat muncak. Dokter menjelaskan bahwa penyakit ini bisa pulih kurang lebih selama 6 bulan dengan terapi dan minum obat dgn intens. 

Pada saat itu gw seneng campur sedih,.senengnya bahwa gw berkesempatan pulih namun sedihnya dalam waktu 6 bln itu waktu yg cukup lama. Dokter tersebut memberikan resep obat dan dy menyarankan gw untuk terapi akupuntur 2 hari sekali.. memang harga obat tersebut cukup mahal yaitu Rp. 500.000,00 untuk dikonsumsi selama satu minggu,. Bayangin aja klo untuk 6 bln, brpa uang yg dikeluarkan untuk obat?belum lagi biaya satu kali terapi Rp. 50.000,00, dan terapi dilakukan 2 hari sekali. Disitu gw baru sadar kalo kesehatan itu mahal harganya dan kesehatan adalah nikmat yang harus slalu disyukuri.  

Lanjut part 3

Penyakit apa ini?? (Part 1)

Selasa, 31 Juli 2013. Hari itu gw mulai aktivitas seperti biasa, kebetulan pada saat itu bertepatan dengan bulan Rhamadhan jadi aktivitas gak sepadet biasanya. Hari sebelumnya gw udah janjian dengan salah satu sohib gw (Regotz) utk nge Gym setelah buka puasa. Malam harinya sekitar pukul 18.45 kita berangkat dan nge Gym sampai pukul 21.00. Segar rasanya saat itu, badan jadi enakan setelah sekitar 2 minggu tidak berolah raga. Di perjalanan menuju plg rumah, gw merasa hal yang aneh, mata sebelah kiri terasa sangat perih padahal gak kelilipan atau terkena asap kendaraan. Waktu itu juga gw papasan dengan teman SMA, otomatis gw sapa dan kita saling berbincang sebentar. Hal yang aneh adalah gw kesulitan buat ngomong, artinya semacam sulit mengucapkan kata dengan benar,.klo bahasa sunda nya Balelol,. Sampai dirumah gw langsung makan malam dan istirahat, berharap besok pagi badan gw bisa normal kembali seperti semula.

Pagi gw bangun buat melaksanakan shalat shubuh. Ada hal aneh lagi terjadi, mata sebelah kiri gw kemasukan air terus dan gw ga bisa berkumur. Ketika gw coba buat berkumur, air selalu keluar lewat bibir sebelah kiri seakan akan bibir sebelah kiri ga punya kekuatan buat menahan air. Gw berfikir klo ini bukan penyakit biasa, gw harus ngasih tahu keluarga tentang gejala yg gw alamin.


Setelah keluarga tahu tentang gejala dan keluhan yang gw rasain, gw d bawa ke tempat dokter yang ga jauh dari rumah. Namun dokter tersebut adalah dokter umum, jadi kurang spesifik jg pengobatannya dan beliau menganjurkan untuk pergi ke dokter spesialis saraf. Sesuai anjuran beliau besok paginya gw berangkat ke dokter spesialis saraf di Tasikmalaya. Rupanya praktek dokter dimulai pukul 03.00 gw ambil antrian dan luar biasa sore itu, banyak sekali pasien yang berobat ke tempat ni sampai akhirnya tiba lah giliran gw. 

#lanjut ke part 2

Pasar di Gerbong Kereta Api

Alat transportasi yang jadi andalan masyarakat saat ini,. Kenapa? Harganya ekonomis, tepat waktu.. namun kini harga tiket kereta naik dengan embel-embel Ekonomi ber AC, peraturan tentang pedagang asongan dilarang berjualan di dalam kereta. Kenyataannya hal itu masih saja terjadi, bahkan kereta sudah seperti pasar tradisional. 


Semua pedagang lengkap tersedia di dalam gerbong kereta, mulai dari pedagang makanan, mainan, kalender, kaligrafi, poster, baju,  alat2 pertukangan,.pokonya lengkap (kayak pasar tradisional, tp dalam kereta) belum lagi pengamen yang terus bergantian,. Gimana penumpang bisa nyaman??  Itu yg membuat keluhan masyarakat, harga naik tapi fasilitas dan pelayanan belum sebanding.. hal ini menjadi PR utk PT. KAI utk memberikan pelayanan maksimal yang memuaskan masyarakat pengguna kereta api.